Cerita Nita

Wednesday, March 11, 2015

Ultah ke-1 Mas Ganteng

Banyak yang bilang kalau waktu tuh lewat tanpa terasa. Menurut saya, jika sudah berlalu, memang terasa cepat. Tetapi kalau dinanti-nanti, ya terasa lama. Maka saya berusaha untuk menikmati detik setiap detik yang sedang saya lalui. Termasuk dalam membesarkan anak pertama saya, yang di sosmed selalu saya sebut dengan Mas Ganteng ;)

Dalam membesarkan anak, saya juga selalu membuat rencana-rencana kecil untuknya. Salah satunya adalah merayakan ultah pertamanya. Walau saya tau bahwa Mas Ganteng belum mengerti konsep ultah, perayaan, kado, tamu-tamu, dan lain sebagainya, saya tetap ingin merayakan ultahnya dengan setidaknya 3 alasan. Pertama, kedua orangtua saya dulu juga merayakan ultah saya yang pertama. Kedua, saya ingin agar Mas Ganteng memiliki kenangan, kelak ketika sudah mengerti dikemudian hari. Ketiga, sebagai survey awal atas rencana membuka usaha yang sebentar lagi akan segera dimulai.


Nah, saya ingin berbagi pengalaman dengan mommies di sini ;-)


Hari-H
Ulang tahun Mas Ganteng sebetulnya jatuh pada tanggal 25 februari. Tetapi kami merayakannya sabtu 28 februari. Kami pilih jam 10 sebagai jam pelaksanaan, karena sabtu kan semakin siang semakin macet. Lagipula pelaksanaan acara kan berlangsung 2 jam. Jadi selesai acara pas jam makan siang. Kami tiba 15 menit sebelum jam 10. Langsung menghubungi MC untuk menyusun goody bags, dan hadiah games tambahan dari kami berupa tongkat lampu karakter Doraemon, Spiderman, Dora, SpongeBob, dan Bintang Bulan. MC pun langsung memberikan kupon untuk tamu dewasa, sesuai dengan pesanan saya, yakni paket besar 1. 
Jam 10:30 acara dimulai. Salut sama MC nya. Dalam situasi apapun bisa bikin suasana ceria buat anak-anak. Tamu-tamu dewasa pun turut tertawa. Bahkan saya sampai lupa, bahwa ada badut Chaki yang akan muncul. Sehingga mengurangi nilai minus bahwa dekorasi tidak sama dengan yang dijanjikan (red: berubah tema, hihihi)

Berikut foto-fotonya ;-)












Nah, kalo menuju hari-H nya, bisa disimak di bawah ini. Termasuk menyiapkan printilan yang ternyata sangat menyenangkan lho ;-)

Tempat
Sejak akhir desember 2014, saya sudah mencari-cari informasi melalui internet mengenai perayaan ultah anak di McD dan KFC, seperti paketnya apa saja, bagaimana, estimasi biaya, serta pengalaman mommies lainnya. Dua resto cepat saji tersebut saya pilih karena saya ingin merayakan di Plaza 2 Pondok Indah. Akhirnya keputusan jatuh ke KFC, karena ada pudingnya :-D Dan keluarga saya pun lebih suka rasa ayam goreng di KFC.
Awal januari 2015, saya mampir ke KFC Pondok Indah tersebut. Minta informasi, tanya-tanya, dan langsung aja bayar DP karena sudah merasa oke. Karena saya akan merayakan ultah Mas Ganteng sabtu, 28 februari 2015, maka paket yang memungkinkan adalah Birthday Thematic. Harga paket Birthday Thematic di KFC Pondok Indah adalah Rp844.000/20 anak. Dengan Rp42.200/anak untuk penambahan paket. Yang didapat: Box berisi Nasi, ayam potongan (red: bukan paha bawah lho), dan Ovaltine 200 ml, ice cream cup Swensen, undangan, souvenir untuk tamu, dekorasi, balon, MC, topi untuk tamu, hadiah games, hadiah untuk yang ultah, dan badut Chaki. Untuk waktu yang saya pesan, temanya ada Plants vs Zombie 2.  Sehingga undangan dan souvenir yang berupa tempat minum pun bertema Plants vs Zombie 2.
Sekitar 10 hari sebelum hari-H, saya kembali ke KFC Pondok Indah untuk melunasi sisa pembayaran, sekaligus mengambil undangan dan souvenir untuk saya satukan dengan goody bags.


Cake Ultah
Untuk cake ultah, pihak KFC saat itu menyodorkan katalog dari pihak rekanan. Kebetulan untuk KFC Pondok Indah rekanannya hanya satu, Domino Cake. Saya sempet tanya ke mereka, "Enak mbak, rasanya?" Mbaknya bilang, "Gak tau, Bu, belum pernah coba." Kemudian saya tanya lagi, "Kalau saya mau coba, saya bisa beli dimana?" Mbaknya jawab, "Saya juga gak tau, Bu." Karena informasinya gak jelas, saya gak pesen dulu cake ultahnya via KFC. Saya ingin survey rasa cake rekanan mereka dulu. Kemudian saya juga bertanya, tentang kemungkinan cake yang bukan memesan dari rekanan tersebut. Pihak KFC mengijinkan, asal harus disertai foto copy sertifikat halal dari MUI.
Dari awal, saya dan keluarga inginnya cake pesan dari tempat yang biasa kami kunjungi saja. Apalagi saya juga ingiinya hanya cake yang simple tapi enak, maka sasaran saya adalah Clairmont dan The Harvest. Saya coba kirim email ke bagian marketing keduanya mengenai sertifikat halal MUI. Keduanya sama-sama tidak punya. Pihak Clairmont menjelaskan dengan lebih rinci mengenai mengapa mereka tidak memiliki sertifikat halal MUI tersebut. Namun, mereka bersedia mengeluarkan surat keterangan halal, dan mengatakan bahwa sejauh ini selalu diterima di beberapa resto dan hotel. Akhirnya, suami saya memesan Chocolate Delight ukuran 30 x 30 cm di Clairmont Cake, dan meminta agar cake diantar ke tempat ultah. Chocolate delight itu saya yang menentukan. Pertimbangannya adalah saya ingin cake coklat yang light untuk anak-anak.




Goody Bag
Bagian yang menurut saya terseru yah ini. Goody bag! Saya agak lama berpikir, apa yah goody bag untuk ultah Mas Ganteng. Ngobrol dengan temen kantor, jadi ingin ikutan untuk kasih goody bag tempat sampah atau tong sampah kecil. Faktor kegunaan dan kepraktisan jadi alasan nomer satu pastinya ;)
Kembali, saya cari-cari informasi tentang tempat sampah mungil via internet. Yes! Dapet yang saya mau. Tempat sampah/tong sampah kecil dengan tutup kepala hello kitty dan tempat sampah tutup dengan motif Masha and The Bear ;)
Saya cerita ke yangtinya Mas Ganteng alias ibu saya. Daaannn, yangtinya Mas Ganteng bersedia buat berburu tempat sampah tersebut. Maka beres sudah urusan per-tempat sampah-an, hehehe...
Pagi hari, seminggu sebelum hari-H, saya dan suami belanja isi si Hello Kitty dan Masha and The Bear. Berupa susu, permen lolipop, 2 jenis snacks manis, 2 jenis snacks asin, dan 2 jelly.   Malamnya kami lanjutkan dengan menyusun belanjaan tersebut ke dalam tong sampah mungil, menyatukannya juga dengan tempat minum souvenir dari KFC, dan memasukkan ke plastik souvenir, hingga siap untuk dibagikan pada hari-H. Niy dia hasilnya! ;-)





Sekian cerita dari keceriaan ultah pertama Mas Ganteng. Silakan jika ada mommies yang mau tanya-tanya. Mungkin ada mommies yang tertarik pesen goody bags ke saya juga boleeehhhh ;-)

Thursday, July 15, 2010

Nyit2 Ngomongin Love (bag. 2)

K3
(Keangkuhanku, kekalahanku, kesabaranku)


Perjalanan hidup manusia, tidak pernah ada yang tahu, termasuk manusia iu sendiri. Tugas manusia hanya berusaha, berusaha, dan berusaha. Demikian juga perjalanan seorang perempuan biasa seperti diriku. Inginnya selalu lurus, supaya cita-cita segera tercapai. Tapi kenyataannya, tidak harus selalu lurus, agar semakin dan semakin dewasa diri kita, seiring pertambahan usia dan pengalaman.

KEANGKUHANKU

Ketika aku berusia 25 tahun, aku mendengar dari seorang temen pria yang sudah menikah suatu pernyataan "perempuan, mencapai puncak kesombongan ketika dy berusia 24 tahun." Dan aku segera meng-iya-kan, yang menandakan aku setuju. Aku berani meng-amin-i saat itu karena aku sudah pernah berada dalam usia 24 tahun. Saat yang kusebut sebagai saat-saat yang penuh warna, dan penuh pelajaran hidup untukku.

KEKALAHANKU

Pertemuanku dengan seorang pria yang kini berstatus mantan tersebut, telah merubahku menjadi jauh lebih bijaksana. Uhm... minimal dalam kacamataku. huahahahahaha...
Kisah yang tidak berakhir bahagia, dan Alhamdulillah selesai secara damai, ku akui menjadi kekalahanku sebagai seorang perempuan, yang di lain waktu harus lebih berhati-hati dalam melangkah.

KESABARANKU

Yang kulakukan saat ini hanyalah berusaha, berusaha, dan berusaha memperbaiki diri. Aku ingin sekali agar secepatnya aku dipertemukan dengan seseorang yang akan menjadi teman diskusi seumur hidupku. Aku sudah merasa siap untuk itu.


Note:

Episode Mantan adalah bagian pertama dari lima rangkaian Nyit2 Ngomongin Love yang kupersembahkan untuk "masa depanku", Walau aku belum tau siapa orangnya. Yang aku tau, cinta untuknya masih tersimpan utuh dalam hatiku dan akan kuberikan jika "saatnya" sudah tiba.

Monday, August 17, 2009

Nyit2 Ngomongin Love (bag. 1)

Episode Mantan


SMS di suatu malam

"New message for me...". Suara centil seorang cewek itu menjadi ciri khas ketika HP yang kubeli 4 tahun lalu menerima SMS. Banyak temanku yang bertanya "suara sapa tuh?" ketika mendengar message alert tersebut. Dan tidak sedikit yang kembali bertanya "Masa siy itu suara lo? qo beda?" Hah, ada2 saja temanku. Ups, bukan itu inti yang ingin ku bahas. Pesan singkat yang kuterima malam itulah yang "menarik" untukku, karena dari sanalah apa yang kalian baca ini berasal.

Ketika aku membaca kalimat2 dalam pesan tersebut, perasaanku biasa saja. Kebetulan saat itu ada 3 temanku yang semuanya pria berada bersamaku. Aku secara spontan membacakan isi SMS tersebut. Aku pun memberi tahu bahwa si pengirim adalah seorang cowok yang pernah menjadi lebih dari sekedar teman dalam hidupku. Teman2ku tersebut spontan "ramai". Dan malam yang sebetulnya sudah hampir pagi pun kami manfaatkan untuk "sharing". Kami membahas tentang hubungan2 di masa lalu. Apa, bagaimana, siapa, kapan, dan seterusnya...Memang tidak ada satu orangpun yang bercerita secara transparan alias detail. Tak mengapa bagi kami, karena semua menyadari bercerita dan tidak bercerita adalah hak, bukan kewajiban. Dan sebagai manusia2 dewasa (Amin...), kami cukup mengerti akan hal itu.


Aku sebagai satu2nya hawa dalam "perkumpulan" malam itu, dengan psikologis yang tentunya berbeda dengan teman2ku, mencoba mengambil makna dari setiap perkataan para pria tersebut. Beruntung sekali aku berada di tempat yang tepat. Tapi bukan berarti ketika teman2ku tersebut mengungkapkan pemikiran dan kisah2 tentang "kenangan hidup" mereka pikiranku fokus sepenuhnya. "Inspirasi2" justru bermunculan secara refleks, lahir begitu saja. Salah satu yang kuat dan menjadi lebih kuat adalah keingintahuanku tentang seseorang yang juga pernah menjadi bagian masa laluku. Seseorang yang juga pernah ber-statuskan "cowoknya Nyit2" selain cowok sang pengirim SMS malam itu.


Aku katakan yang kuat dan menjadi lebih kuat, karena malam itu bukanlah awal munculnya keinginatahuanku akan keberadaan seseorang yang samasekali aku tidak tau apa2 tentang dirinya. Tapi juga bukan berarti aku rajin melacak seseorang tersebut. Samasekali tidak! Jumlah jari di tangan kanan atau kiriku masih lebih banyak jumlahnya dibanding usahaku "mencari" dirinya. Dan yang kulakukan selama ini pun hanya mengetik namanya via google dan menekan tombol "search". Selebihnya? Tidak ada! Dan hasil yang kuperoleh selalu sama, yakni muncul kata "not found". Itulah yang membuatku penasaran.

Aku tidak ada niatan untuk "kembali" seperti dulu dengan seseorang tersebut. Pun untuk menjalin komunikasi tidak pernah ada dalam pikiranku. Yang aku mau hanyalah tau apakah dia masih ada atau tidak di bumi ini. Terdengar sadis mungkin bahasaku ini. Tapi itulah adanya. Munculnya keingintahuanku ini semata-mata karena hanya dialah dari x(sebuah angka) mantanku yang aku tidak tau keberadaannya. Jangankan kerja dimana atau domisili tinggalnya, masih bernafas atau tidaknya pun aku benar-benar tidak tau. Misteriuskah???

Nasihat temanku

Aku pun mengungkapkan kepada pria2 itu tentang pikiranku untuk mencari tau keberadaan seseorang tersebut. Dan apa jawaban yang aku terima???

"Buat apa kamu mau tau dy? Kalo kamu udah tau dy masih ada kamu mau apa?", tanya salah seorang temanku. Dan aku pun menjawab, " Gak mau apa2. Aku cuma mau tau dy masih hidup atau tidak. Itu saja. " Dan temanku(masih orang yang sama) pun berkata," Gak usah Nyit! Kamu tau gak, cowok tuh paling gak suka kalo ceweknya masih berhubungan dengan mantannya. Apalagi jika sudah menikah. Itu berbahaya. Karena ada "sejarah" antara dua orang tersebut dimana pasangan hidupnya kini tidak ada. Udah, gak usah kamu lanjutkan pencarian kamu!"

Aku sama sekali tidak kecewa dengan yang barusan aku dengar. Yang ada aku kaget dengan fakta baru tentang makhluk bernama pria yang dulu2 aku tidak tau, bahwa "cowok tidak suka jika ceweknya masih menjalin hubungan dengan mantannya." Hal itu yang benar2 tertanam dalam hatiku. Benar2 aku tidak pernah tau sebelumnya. Mungkin karena buatku selama ini, mantan adalah mantan. Hanya itu! Tidak pernah lebih dan (mungkin) tidak akan pernah lebih! Sehingga buatku berkomunikasi dengan mantan adalah hal biasa. Maksudku tidak ada sedikitpun perasaanku yang terlibat. Uhm...memang selama ini aku sangat jarang berkomunikasi dengan mantan. Kabar2 tentang mereka pun aku tau dari orang lain.


Nasihat temanku itu begitu melekat kuat dalam pikiranku. Dan aku mencoba utuk memahami lebih dalam maksudnya. Dan pada akhirnya aku sangat bisa menerima psikologis pria tentang arti mantan si-ceweknya (lebih jauh lagi istrinya). Pria sangat menghendaki ceweknya (lebih jauh lagi istrinya) hanya memikirkan satu pria, yakni pria itu sendiri. Mungkin banyak teman2ku sesama kaum hawa yang pertama kali mendengar akan hal ini langsung berkata, "Ih...gak adil! Egois banget para cowok!" dan seterusnya. Tapi aku punya pandangan lain dalam hal ini, yakni aku sepakat dengan para pria. Bahwa memang seharusnya jika sudah ada seseorang di sisi kita, maka seseorang-seseorang yang lain sebaiknya di abaikan. Hal ini akan membuat hubungan yang sedang dijalani akan menjadi "sehat".

Perlahan kumengerti


Aku, uhm...maksudku dan juga masih banyak orang lain (mungkin termasuk kalian) menganut prinsip untuk tidak mempercayai sesuatu hal sebelum hal itu terjadi dalam hidup secara langsung. Sehingga adakalanya nasihat seseorang tak mudah langsung diterima begitu saja. Selalu ada "bantahan2" yang muncul atas nasihat2 tersebut.

"Kenapa cewek gak boleh berhubungan ma mantannya? Kayak cowok2 enggak aja!" Itu salah satu reaksi yang muncul di kalangan perempuan ketika mendengar "keinginan" para pria seperti yang kuungkap di atas. Sungguh reaksi yang samasekali tidak berlebihan. Bahkan amat-amat wajar. Aku pun jikalau belum mendengar alasan yang kuat dari pihak lawan jenis, mungkin akan berkomentar yang sama. Namun, aku punya pikiran lain. Sekarang coba bayangkan jika antara pria dan wanita mengerti keinginan masing2 yang direalisasikan dalam bentuk sikap saling menghormati. Rasa curiga dan lebih jauh lagi tidak percaya harusnya bisa diminimalisir. Jikalau dua pihak yang sedang menjalani hubungan "spesial" (terutama jika sudah menikah) tidak ada yang mencoba untuk menjalin hubungan "baik" dengan mantan masing-masing, maka komentar seperti kalimat yang mengandung unsur dendam seperti dalam kalimat pertama paragraf ini tidak perlu ada. Tentang hal ini aku punya contoh nyata yang dengan mata kepala sendiri kusaksikan. Bagaimana rumahtangga dari seseorang yang kukenal baik hampir berakhir dalam persidangan sekitar 8 tahun yang lalu. Yang kuingat betul akar permasalahannya adalah cemburu terhadap mantan masing2. Semua terjadi karena baik dari pihak istri maupun suami saling berkomunikasi dengan mantan masing2. Tapi untunglah palu hakim tak sempat terketuk, sehingga sampai saat kutulis ini dua manusia tersebut masih berstatuskan suami dan istri.

"Gak boleh berhubungan? Ih...mutus tali silaturahmi donk!" Begitu kira2 bentuk lain reaksi yang muncul dari kaum hawa. Benarkah seperti itu? Aku tidak pernah berpikir seperti itu. Maksudku tidak menjalin hubungan dengan mantan tidak berarti memutus tali silaturahmi. Ketika hubungan lebih dari sekedar teman yang kita bina bersama seseorang berakhir, maka status couple semestinya berubah menjadi teman biasa. Perlu waktu? Tentu saja. Dan yang jelas juga ada proses yang harus dijalani. Seberapa lamanya tergantung bagaimana perjalanan hubungan dan bagaimana hubungan diakhiri. Teman biasa dalam hidup kita pastilah banyak dari segi kuantitas. Dan jika berbicara dari segi kualitas hubungan dengan teman biasa, maka munculah tingkatan2. Mulai dari yang sering berinteraksi, sampai yang kita hanya ingat namanya. Dalam kaitan dengan "masa lalu", tentulah kita tidak menempatkan orang-orang tersebut sebagai teman biasa yang mana kita secara intens berinteraksi. Seandainya kita tidak pernah menyengajakan diri untuk menghubungi dengan alasan menjaga silaturahmi pun, tidak menyebabkan kita memperoleh cap "pemutus tali silaturahmi". Coba saja kita hitung berapa banyak teman2 biasa kita semenjak masih kecil hingga saat ini yang kita hampir lupa, bahkan lupa sama sekali? Ini dikaitkan dengan sangat jarang bahkan tidak pernah berkomunikasi yah. Kemudian coba kita tanyakan kepada diri kita apakah kita secara sengaja ingin melupakan atau ada setitik niatan untuk memutus tali silaturahmi dengan teman2 biasa kita tersebut? Jika jawabannya tidak, maka jelas sudah bahwa tidak ada hubungannya tidak menyengajakan diri berkomunikasi dengan mantan adalah suatu bentuk perilaku memutus tali silaturahmi.
"

Dalam Islam tidak ada yang namanya pacaran!" Demikian perkataan yang kudengar dari salah seorang seniorku saat aku masih berseragam putih-abu2. Uhm...aku saat itu hanya menerima saja perkataan sang kakak kelas tanpa berpikir panjang. Aku sepakat dan saat itu berpikir memang begitu seharusnya. Ketika seniorku berkata demikian, dy tidak hanya menyebutkan larangan, tapi juga alasan2nya. Dan itu membuatku semakin mantap saja. Walau belum benar2 memahami.
Lain lagi yang kubaca dari email yang dikirim salah seorang teman. Dy menulis bagaimana indahnya hubungan yang dijalani setelah menikah bersama suaminya. Atau dalam bahasa lain temanq itu menulis "Indahnya pacaran setelah menikah." Ketika kubaca email dari temanku itu, aku semakin yakin saja dengan yang dikatakan kakak kelas di SMA. Dan keyakinanku bertambah saat seorang teman (yang berusia jauh di atasku yang juga saat ini sedang menuntut ilmu di universitas yang sama yang jelas juga sudah menikah) berkata "benar emang, pacaran itu ya setelah menikah. Gw dah buktiin sendiri."
Aku belum ada diposisi teman2ku tersebut. Dan aku pun termasuk golongan orang2 yang sulit percaya akan suatu hal sebelum mengalami sendiri. Sehingga aku belum bisa sepenuhnya mengerti akan pernyataan "Pacaran akan lebih indah dilakukan setelah menikah." Tapi, aku pun mencoba untuk perlahan2 memahami berdasarkan pengalaman2 yang telah aku alami dan mencoba membayangkan situasinya lebih dalam. Bisa jadi memang demikian baiknya.

Tak ada yang salah

Sejak aku masih SD, aku selalu ingin agar pacar pertamaku adalah pacar terakhirku. Dan sesungguhnya saat ini pun inginnya begitu. Aku begitu menginginkan dalam hidupku hanya ada 1 pria. Tapi kalo aku tetap mempertahankan keinginanku tersebut, maka aku percaya bahwa aku adalah sosok perempuan yang sangat tidak realistis. Karena apa yang menjadi keinginanku tersebut sangatlah tidak mungkin dan tidak akan pernah terjadi. Aku tidak bermaksud untuk mendahului takdirku. Aku tau bahwa takdirku memang tidak seperti keinginanku dikala masih berseragam putih-hijau (seragam sekolah SD ku). Kenyataannya aku sudah leih dari 1 kali menjalin hubungan spesial dengan lawan jenis. Lantas bagaimana aku bersikap akan hal tersebut?


Banyak dari kita (atau bahkan semua) yang tidak bisa menduga apa yang akan terjadi di depan kita. Dan apapun itu, tak ada satupun yang merupakan kebetulan, di luar rencana Yang Maha Kuasa. Hadirnya pria-pria (yang kini berstatus mantan) ini bukannya sekedar datang dan pergi tanpa meninggalkan "pesan2" untukku. Mereka membuatku tertawa, bahagia, sedih, menangis, dan sebagainya. Pengalaman manis, pahit, menyenangkan, dan menyakitkan aku lalui dalam masa2 tersebut. Bahkan mengalami trauma pun pernah ada dalam hidupku. Tetapi kini aku merasa sangat beruntung karena semua membuatku lebih "kaya". Bahkan seperti kata salah seorang teman, "lo harus bersyukur Nyit. Itu tandanya Tuhan sayang ma lo. Gak semua orang bisa merasakan pengalaman seperti yang lo dapet." Inilah yang pada akhirnya tidak perlu membuatku menjadikan mantan2ku tersebut sebagai orang yang ku benci, walaupun ada yang pernah membuatku begitu terluka. Bukankah aku juga pernah melakukan hal yang sama. Dan aku yakin semua tidak ada yang disengaja. Seperti yang telah kuungkapkan, mereka semua adalah teman biasa.


Situasi: percakapan telepon antara aku dan seorang temanku (saat ini dy berstatuskan istri dari salah seorang teman kuliahku)

Waktu: pertengahan tahun 2006

Temanku: Tadi gw nongkrong ma temen2. Ceritanya qt nge-bahas soal mantan. Berhubung gw gak punya (red: pacar pertamanya adalah suaminya), gak ikut2an deh gw.

Aku: Huehehehehehe...beruntung donk lo gak punya mantan.

Temanku: Gw gak nyambung jadinya.
Aku: ya gpp kali...Justru lo harusnya bersyukur. Karena hanya ada suami lo dalam hati lo.
Temanku: lha elo gmn Nyit?
Aku: Mau mantan gw ada berapa kek, gak penting. Karena cinta gw cuma buat suami gw ntar. Jadi masih terbungkus rapi di hati gw.


Note:

Episode Mantan adalah bagian pertama dari lima rangkaian Nyit2 Ngomongin Love yang kupersembahkan untuk "masa depanku", Walau aku belum tau siapa orangnya. Yang aku tau, cinta untuknya masih tersimpan utuh dalam hatiku dan akan kuberikan jika "saatnya" sudah tiba.

Tuesday, May 19, 2009

Pensil rotringku

Ini adalah kisah tentang gw dan pensil rotring. Jelasnya, pensil rotring di sini adalah pensil rotring milik gw, bukan pinjeman apalagi colongan :-D

Gw beli ni pensil sekitar 5 tahun yang lalu di Gramedia Depok. Untuk ukuran barang2 yang gw miliki, umur 5 tahun tuh biasa. Maksudnya gak lama2 amat. Tapi gak pendek2 amat juga. Kebetulan, walaupun gw rada2 berantakan (inget yah, cuma rada2 :-D ), tapi terhadap barang2 yang gw miliki, hampir semuanya awet. Gw bukan tipe orang yang suka gonta-ganti barang dengan alasan gaya, bosen, apalagi gengsi. Sama sekali BUKAN! Buat gw kenyamanan yang terpenting. Ups, apa kebiasaan yah? Pokoknya, sebelum tuh barang rusak, gw cenderung tidak akan mengganti atau membeli yang baru. Titik. Sayangnya sejauh ini hanya berlaku sama barang2. Coz kalo urusan pacar, belum ada yang seawet pensil rotring. Maklum deh, belum menemukan cinta sejati. (huehehehe, curcol!!! )

Sama kayak pensil2 rotring yang lain. Pensil rotring gw ini Warnanya merah, ujungnya lancip, terbuat dari logam (besi bukan siy?). Dulu gw beli niy pensil tanpa alasan spesifik. Lupa juga siy alasan umumnya. Yang jelas siy AWET! (again, gw suka dengan keawetan. Tapi tanpa pengawet yah :-D ) Oh,iya, yang jelas juga gw lagi gak punya pensil karena pensil rotring gw sebelumnya ILANG!
Masalah merk kenapa rotring, niy gak ada hubungannya dengan kontrak or promosi dari perusahaan yang memproduksi tuh pensil. Yang gw tau, ni pensil kualitasnya bagus, enak dipake, dan pas aja ma gw. Mulai dari ukuran, bentuk, sampai massanya. Oh, gw belum kasih tau yah kalo gw biasa pake yang ukuran 0,5. Ukuran standarlah, gak gede gak kecil.

Gw mau bicara sisi lain dari pensil rotring gw itu. Dan...mari kita mulai. Dia bukan sekedar pensil. Banyak orang yang gak sadar dengan keberadaan fungsi lain dari sebuah pensil rotring. Dan karena itulah gw bersyukur banget. Dia adalah SENJATA. Yup, gw gak lagi salah ketik atau salah definisi apalagi lagi ber-acting ala James Bond. Seperti yang udah gw bilang, ujung pensil rotring itu tajam. Ini sebetulnya cukup membahayakan, terutama buat anak2 kecil. Dan sifat inilah yang gw manfaatkan. Makanya, kemanapun gw berada, yang bersama gw bukanlah pulpen, tapi pensil rotring. Buat jaga2 aja siy, kalo2 gw diserang atau mendapati diri gw dalam kondisi membahayakan. Hebatnya, dalam razia benda2 tajam, pensil rotring selalu lolos. Bahkan ketika melalui metal detector di bandara sebelum masuk pesawat, belum pernah sekalipun terjadi penahanan terhadap pensil gw tersebut. AJAIB kan?! Maka, pensil gw tersebut senantiasa setia menemani gw dalam situasi sesulit apapun. (red: ujian, test, ulangan, dll :-D ). Hueks...gak nyambung abis!!!

Sayangnya, kebersamaan antara gw dan pensil gw tersebut harus berakhir sabtu, 9 mei 2009. Ni gara2 gw lupa. Kan ceritanya gw mimpin sidang kongres PERMIRA, nah gw perlu alat untuk mencoret2 donk yah, gw manfaatkan deh tuh pensil. Eh, selesai kongres, dengan tenangnya gw meninggalkan ruang kongres tanpa bersama si pensil. Dan baru keinget hari minggunya. Wassalam deh :-(
Sekarang gw dah punya pensil baru. Bukan rotring tapi. Merk lain yang jadi saingan, Faber Castell. Entah karena belum biasa, entah karena masih penyesuaian (apa bedanya?!), gw gak merasa nyaman aja pada mulanya. Tapi lama2, setelah setiap hari gw pake, udah agak biasa. (inget, masih agak). Mungkin, lama2, suatu saat, gw bener2 akan terbiasa. Dengan catatan, gw gak beli rotring baru :-D

Kebiasaan adalah salah satu faktor utama kenapa seseorang sulit merubah diri atau beradaptasi dalam suatu lingkungan baru. Biasanya A kemudian diberi B, maka rasanya "aneh". Biasanya A kemudian A tidak ada, maka rasanya "sulit". Biasa A kemudian berganti B, maka rasanya "tidak biasa". dst...
Mungkin sama halnya dalam hidup. Kitapun sering mendapati hal ini. Pesan moral yanng bisa gw sampaikan adalah, jika kita sudah memiliki sesuatu, cintailah sesuatu tersebut, sehingga kemanapun bersamanya kita akan merasa nyaman. Jika suatu saat sesuatu tersebut "lepas" dari diri kita, cobalah untuk menerima dengan ikhlas, dan belajarlah dengan sesuatu yang baru yang menjadi penggantinya. Kalo masih gak bisa juga, apadaya, beli lagi aja yang merknya sama. Di toko kan banyak. Daripada gak bisa ngapa2in dan merusak konsentrasi, ya gak?! B-) (huehehehehe, gondok abis gak siy baca akhirnya ;-) )

Sunday, May 03, 2009

Girl's talk

Selepas acara 1 Mei, gw yang capek berat dan ber-body kurang fit ini harusnya bisa tidur dengan pulas. Tapi apa yang terjadi? Gw yang dilanda insomnia berat ini hanya bisa pasrah saat terbangun dengan kondisi temen sekamar masih tidur semua. Yup, gw bangun pagi karena badan gw gak mau tidur. Badan gw panas. Buru-buru gw periksa kondisi lidah gw. Oh...bener seperti dugaan gw, agak kekuningan. Langsung gw minum air putih sebanyak-banyaknya, dengan harapan suhu badan gw turun. Gw cuma berbaring di tempat tidur dengan berbagai pikiran yang gak menentu arahnya ini. (ada gak siy penyakit disorientasi arah pikiran? Pertanyaan serius ni). Jam 8 alarm Bussakhon bunyi. Gw langsung aja bilang "wake up!!! u have 2 work today." Gw akhirnya berinisiatif mandi pagi. Dan ternyata Bussakhon juga. Turunlah kita berdua ke basement asrama, lantai di mana kamar mandi berada. Memang terlalu pagi rasanya jika harus bangun setelah hari sebelumnya beraktifitas di luar ruangan dengan kondisi cuaca yang sebetulnya "jahat." Sehingga cuma ada gw dan Bussakhon aja di kamar mandi pagi itu. Kita ngobrol biasa. Hanya cerita-cerita tentang acara Planeta Yugo-zapad. Tapi obrolan bergeser lebih "dalam". Inilah obrolan antara gw dan dy di kamar mandi, yang selanjutnya kita kasih nama aja "Obrolan kamar mandi." :-D

Bussakhon: "gw ni sibuk banget sama kerja dan kuliah. Makanya susah buat gw punya cowok. Gak ada waktu aja. Padahal gw pengen. "
Gw (sambil ketawa): " itu yang lagi gw pikirin saat ini juga. Gw sibuk kuliah dan organisasi. Gw gak punya waktu buat mikirin diri gw sendiri. Pikiran gw hanya tanggungjawab aja. Makanya gw kasian sama cowok gw kalo sekarang gw punya cowok. Gw gak bisa merhatiin dy lebih dari yang lain. Yang ada dy gak merasa kalo dy punya cewek."
Bussakhon: "Yah Nita. Tapi gw pengen sekarang."
Gw : "Gw malah lebih jauh lagi. Gw akhir-akhir ini udah mulai mikir masa depan gw. Makanya, gw berharap gw bisa segera "mengakhiri" kesibukan memikirkan orang lain, dan serius dengan diri gw. "
Bussakhon: " Yah. Tapi kalo gw gimana? Gw harus kerja"
Gw : "uhm...susah juga yah"

Itulah petikan obrolan gw dan Bussakhon yang akhirnya membuat gw setuju dengan salah satu chiklit, bahwa salah satu masalah yg dihadapi cewek berumur 20-30 thn adalah hubungan yg serius dengan cowok. Uhm...

Sekitar jam 13.30, gw telp temen gw (yang juga cewek) karena gw lagi pusing masalah organisasi. (lagi-lagi urusan organisasi!). Karena obrolan berlangsung via telp, selanjutnya kita namakan saja " Obrolan HP tanpa mempromosikan salah satu merek HP baik asli ataupun black market." (ini judul apa moto hidup yah?! :-D ).

Temen gw : " gw siy ngedukung keputusan lo. Kalo menurut gw, udah lah, lo mulai mikir diri lo. Merit sana! Kasian elo nya kalo mikirin orang lain terus."Gw : " gw mau nya gitu. dan gw lagi mikir caranya supaya gw bisa ke situ. "

Setelah itu gw cerita ke temen gw itu tentang " Obrolan kamar mandi"
Dua obrolan gw hari ini, intinya membahas efek kesibukan terhadap kehidupan "masa depan". Gw beneran jadi inget chiklit-chiklit gitu. Bagaimana masalah yang dihadapi cewek-cewek 20-30an salah satunya ya itu.


Dan...that's way gw seneng banget ma hari ini. Karena Tadi siang, eh apa sore yah, gw melepas satu beban. Tak lain dan tak bukan adalah posisi ketua PERMOS. Yeepee... i'm free. I love freedom. Thank God :-D

Perasaan gw tuh PLONK abisssss setelah bacain LPJ. Bukannya bermaksud mendahului takdir, tapi gw yakin diterima. Tuhan tau pasti kalo gw udah usaha buat mengaktifin lagi PERMOS dari kondisi "mati suri." Makanya Tuhan menggerakkan hati temen-temen gw buat terima LPJ kepengurusan gw :-D Sekali lagi, thank God.

siapakah pengganti gw? Huehehehehe, tanpa bermaksud mendahului takdir sekali lagi, seperti prediksi semua orang, temen gw yang berinisial B lah yang gantiin gw. Eh, ni orang udah berapa kali yah gw bawa-bawa di tulisan gw. Gpp lah, gw gak ngomongin kejelekan orang ini :-D
Balik lagi tentang 2 obrolan gw tadi, gw gak menyalahkan organisasinya. Organisasi kan sebuah "benda mati." Gila apa gw nyalahin benda tak bernyawa. Gw cenderung menyalahkan diri gw sendiri, yang terlalu sibuk di organisasi, sampe akhirnya mengalahkan diri sendiri atas nama tanggungjawab. Gw yang selalu ketakutan buat pacaran gak long distance ini, karena takut gak bisa bagi waktu buat kehidupan gw (red: cowok) dan organisasi, pada akhirnya memilih pacaran long distance dengan alasan kamuflase "enak, gak dosa." Akibatnya, gw gak pernah bener-bener kenal sapa cowok gw. Glek... dilema abis.


Gw berharap, setelah gw melepas satu beban hari ini, gw bisa menjalani "hidup normal" dan mulai menata hidup gw ke jalan yang "normal." :-D
Planeta Yugo-Zapad 2009

1 Mei selalu jadi hari yang gw suka. Karena...LIBUR!!! Hore...Bukan itu juga siy, karena 1 Mei di kampus RUDN yang gw cintai karena gw kuliah di sana, ada perayaan Festival Internasional yang bernama "Planeta Yugo-Zapad," yang terjemahannya Planet barat daya. Dinamakan Planet barat daya karena kita tuh rasanya udah bagaikan di ... planet :-D (glek...emang sekarang kita dmn? Bumi kan planet... *garuk-garuk kepala*). Barat daya karena emang diikuti oleh universitas-universitas yang terletak di barat daya Moscow. Jadi bukan cuma kampus gw doank. Tapi tuan rumah tidak pernah berubah, selalu RUDN.

Ini adalah kali kedua gw dateng ke Planeta Yugo-Zapad. Gak cuma dateng siy, tapi juga berpartisipasi. Merupakan kedua kalinya juga buat gw berwara-wiri dalam kapasitas sebagai presiden Zemlyachestvo Indonesia. Dan di sinilah letak kerepotannya. Apa aja...ntar gw cerita di akhir bagian ini.

Perasaan gw taon ini beda banget ma taon kemaren. Taon ini gw lebih santai, karena Indonesia akan menampilkan sesuatu yang menarik dengan se-simple mungkin. Jadi gak seribet taon kemaren. Tapi bukan berarti gw gak serius lho. Dasarnya gw orangnya bebanan, urusan yang sebetulnya lebih mudah, tetep gw hadapin dengan acara pikiran mumet, nafsu makan menurun, dan gak bisa tidur. (yang terakhir gw sebut, emang itu penyakit gw akhir-akhir ini dan entah kapan sembuhnya).

Pagi gw berangkat dari kamar yang sangat gw cintai walau berantakannya mencerminkan gw yang sedang stress berat (gw gak ngerti apa yang gw tulis :-D ) bersama temen gw yang berinisial B dan R. Dua orang itu dateng ke tempat gw untuk bantu bawa barang-barang yang massanya mungkin lebih besar di banding massa badan gw. Ini mungkin yah, coz gw juga gak nimbang :-D Kita semua pake baju batik, yang jadi dress-code nya Indonesia taon ini. Tapi karena suhunya cuma 9 C, tuh batik ketutup juga sama jaket yang tebel. Gpp lah, daripada sakit. Penjagaan saat itu belum ketat. Semua orang bisa keluar dan masuk dengan bebas. Gw langsung SMS temen-temen gw dari kampus lain yang udah confirm ke gw buat dateng, supaya mereka buru-buru aja. Tapi gak ada yang bisa. Hueks...baru pada bangun!

Gw lumayan bisa jalan-jalan kesana kemari bagai kupu-kupu malam. Ups...salah banget! Gak mungkin lah gw jadi kupu-kupu, apalagi malem. (maksudnya apa yah?!) . Gw kayaknya 3 kali muter-muter di arena pameran yang berupa tenda-tenda kecil, yang terpasang di halaman utama kampus RUDN. Totalnya tahun ini sekitar 126 negara berpartisipasi dalam pameran seni dan budaya. Stand Indonesia sendiri penuh dengan barang-barang, yang emang di jual. Maklum, emang harus cari dana buat kegiatan setahun, jadilah pol-polan usaha.

Jam 15 pembukaan oleh rektor di mulai. Berkelilinglah si tampan mantan menteri pendidikan Rusia yang sekarang menjabat rektor RUDN tersebut. Sekitar jam 16.15 beliau sampe di stand Indonesia. Beliau hanya tanya berapa jumlah student Indo, bilang kalo terlalu sedikit, kasih tau kalo Februari taon depan adalah 50 taon RUDN. Dua yang pertama standart banget, tiap taon begitu mulu kayaknya. Kalo yang terakhir, itu siy kita juga udah tau, tapi lumayanlah, biar gak garing juga. Tuh rektor juga bingung kali yah harus tanya ke 126 peserta apaan. Pelajaran berharga untuk para rektor, rajin-rajinlah buat pertanyaan selepas jam makan siang. (ini gw asal nulis :-D ).

Setelah rektor lewat, giliran gw dan 6 orang mhs Indo panik buat kostum-ing. Kita mau tampil!!! huehehehe, bagian ini adalah tanggungjawab gw. Jadilah gw paling cerewet. Untung temen-temen gw mandiri. Plus dibantu pelatih tari yang gilanya sok-sok mau nyaingin gw :-D *pasang ekspresi gak rela punya saingan*. Sempet latihan 1 kali biar gak kagok-kagok amat, make-up minimalis (cuma bedak, blush-on, lipstik), berdoa dalam kesatuan tekad mengharumkan nama Indonesia di kampus RUDN (berlebihan gak yah???) siaplah kita semua dalam waktu 30 menit. Pas mendekat ke panggung, dikasih tau sama panitia kalo kita tampil setelah 3 penampil lagi. Ya udah, daripada kedinginan, masuk lagi deh ke dalam gedung. Dingin boooo. Males aja kalo masuk angin setelah tampil. Pas giliran Indonesia tampil, kita semua tau satu sama lain, kalo semua orang bikin salah di panggung. Huehehehehe... Tapi kita semua tampil santai. Bawain tari "globalisasi jathilan" yang di rubah menjadi perpaduan kuda lumping dan reog ponorogo, bisa dibilang kita sukses. Dan gw sendiri cukup puas dengan hasil latihan 1 bulan. Terima kasih pelatih kami yang gilanya sok-sok mau nyaingin gw :-D Temen-temen gw banyak yang comment kalo penampilan Indonesia oke banget. Yang jelas, gw jadi beken gara-gara nari itu. Salah satu bukti adalah hari ini gw diselamatin ma temen-temen asrama yang sebelumnya gak pernah negur gw. Mereka bilang mereka suka tariannya. Gw tau, ini pasti karena kuda lumpingnya :-D

Selesai tampil, kita gak langsung ganti baju, karena mau foto-foto depan stand Indonesia. Gak taunya banyak yang pgn foto bareng. huehehehehe...jadi artis! Baru deh setelah itu para penari ganti baju, rundingan sebentar ma tim pameran tentang kelanjutan acara kita hari itu, dan pulang deh gw dengan 4 orang penguntil. (red: penari-penari yang bantuin gw bawa kostum). Acara tim Indonesia diakhiri dengan rapat evaluasi. Selesai lah tugas kita hari itu. Yes! :-D
Sesuai janji gw, gw mau cerita tentang "kekurangan" Planeta Yugo-zapad taon ini, terutama kekurangan gw sebagai manusia biasa yang penuh dosa ini. *aksi mengheningkan cipta*Dua tahun berturut-turut, Planeta Yugo-zapad ternoda dengan keributan antarnegara. Ini menyebabkan acara berakhir sebelum waktunya. Untuk itulah, taon ini dibikin kebijakan pengunjung masuk dengan ticket. Indonesia sendiri cuma dapet jatah 15. Nyebelin! Tapi bisa apa gw. Bukan miss RUDN, jadi gak kuat-kuat amat posisi gw. (Ini apa lagi?! again asal nulis pasti). HP gw kayaknya gak berhenti bunyi. Bukan alarm lho! (ya iya lah...) Gw sendiri gak keluar-keluar dari arena kampus. Jadi gak tau sendiri gmn situasi di luar. dan begitu gw keluar buat kasih ticket ke seseorang, gw baru tau kalo antrian di luar udah kayak antrian apa aja. (ya apa donk?!). Yang terparah yang gw alamin hari itu adalah sekitar jam 15.45. Temen gw dari kampus lain yang berinisial W dateng bersama temen gw yang berinisial Z. Gw dah janji ma mereka supaya mereka bisa masuk. Jadi pas mereka bilang kalo mereka sama sekali susah nembus para polisi penjaga, gw keluar. Dan...gw gak bisa masuk lagi! Polisi bilang kapasitas di lapangan sudah mencapai batas maksimum, 5000 orang. Sehingga dengan alasan apa pun, semua tidak diperkenankan masuk. Gw sempet bilang ma polisi kalo gw mau nari jam 17. Mereka malah bilang "kenapa lo baru dateng?" Dalam hati gw bilang "suka-suka gw lah!" Eh, qo gw jadi sewot yah? :-D Gw bilang kalo gw presiden Zemlyachestvo Indonesia, mereka gak mau terima juga. Akhirnya gw telp direktur interklub. Beliau emang top abis deh. Gw bisa masuk dengan leluasa :-D Pake bawa W dan Z lagi, huehehehehehe.Tapi gw juga beban, pas tau kalo ada sekitar 6 orang Indo gak bisa masuk. Mereka ni kerja di KBRI. Pusinglah gw. Dan bener aja, jam 24 gw di SMS di suruh ngadep ke salah satu diplomat buat ngasih penjelasan. Susah-susah senang deh perasaan gw sekarang. Let see apa yang akan terjadi dengan gw di hari senin. Hm...

Thursday, April 30, 2009

Randevous di hari rabu

Kayaknya kelanjutan hidup gw yang akhir-akhir ini penuh "kejutan" masih berlanjut. Hari ini bener-bener beda ma yang kemaren.

Dimulai saat gw bangun pagi, tepatnya jam 9. Gw bangun seperti biasa karena ada SMS masuk. (gile juga yah gw. Jangan-jangan kalo gak ada SMS masuk seharian gak bangun-bangun gw :-D). Gw baca setengah sadar gitu. Jadi gak langsung gw bales. Padahal penting. Maafkan daku wahai pengirim SMS. Ini adalah permohonan dari lubuk mata yang lagi ngantuk berat. (hueks...ngaco abis!). Gw tidur-tiduran sebentar. Dan hampir ketiduran lagi :-D Berhubung inget kalo hari ini gw janjian ma temen gw berinisial B (orang yang sama yang pernah gw ceritain) buat ketemuan ma dosen pembina mahasiswa Asia (janji yang sama pula dengan yang pernah gw ceritain), bangunlah gw dengan mata yang gw pelotot-pelototin. Kali-kali aja bisa nambah lebar kayak telinga gajah. (ih...serem aja mata selebar telinga gajah). Pengen tadinya bilang ma B kalo janjiannya di undur 15 menit lagi. Tapi teringat kalo gw malam sebelumnya udah mundurin janji 30 menit, maka gw urungkan niat gw tersebut. Alasan gw ma B pada waktu itu adalah gak tega kalo dy kurang tidur alias kepagian buat dy. Padahal alasan sebetulnya adalah gw yang pengen tidur lamaan. Huehehehehe...Biarlah, toh B juga belum tentu nyadar *senyum culas*.

Oia, selingan bentar. Barusan ada SMS masuk. Ternyata dari B. Hueks...tuh orang tau jangan-jangan kalo gw lagi "ngomongin" dy. Idih...kabur aja ah *ngibrit bagai kejepit sendal jepit*.

Tapi...kayaknya gak ngaruh deh, gw telat-telat juga. huehehehehehe... Gara-gara cucian gw udah numpuk selama 2 hari dan teriak-teriak "Hi Nyit2, tolong deh kami ini di rendam, kucek-kucek dikit, dibilas yang bersih, dan terakhir pake softener donk!!!" :-D

Setelah ngadep dosen pembina mahasiswa Asia, gw (masih bersama temen gw yang berinisial B) melanjutkan petualangan hari ini dengan mendaki gunung, lewati hutan, berenang di lautan. Huehehehehe...ngarang abis! Orang cuma pergi ke KBRI buat minta sumbangan dalam bentuk $ atau Russian rubel *tersipu malu-maluin*. Dan...gak dapet hasil gara-gara orang yang mau ditagih gak ada. Yah...mengecewakan *suara teriakan ala stadion saat gak jadi gol* Akhirnya, gw pergi ke kampus, nemuin Gandalf. Maksudnya dosen pembimbing thesis.

Karma gw emang gak pernah jauh. Setelah tadi pagi gw yang janjian telat, kini giliran Gandalf yang dateng telat. Oh, karma, begitu dekatnya dirimu dengan diriku *bergaya puisi era 70 an* :-DLangsung aja gw sodorin pertanyaan yang menyebabkan gw gak bisa tidur, yakni " Energi pemodelan spin non-linear." Ternyata kerjaan gw ada yang salah. Hasil akhirnya siy secara prinsip benar, tapi ada proses yang salah. Hua... ngulang ngitung deh gw. Langsung aja gw kerjain. Gandalf gak nungguin coz dy dateng ke sidang post-doc. Setelah menunggu 2,5 jam, Gandalf balik juga ke jurusan. Langsung gw sodorin kertas hasil hitung-hitungan ulang gw. Dan Beliau bilang BENAR. Hore...

Sayangnya rasa senang gw gak berlangsung lama. Berubah jadi rasa rendah diri luar biasa. Karena gw gak bisa jawab pertanyaan selanjutnya. Hiks... Gw bener-bener merasa sebagai mahasiswa terbodoh yang pernah dibimbing Gandalf. Hiks... Pokoknya gw down abis. Hiks... Gw ngerti maksud dy, tapi gw gak ngerti gimana harus ngerjain. Masalahnya, kerjaan gw ini beda banget ma kerjaan gw waktu S1. Dan karakter lab fisika teorinya bener-bener beda ma lab fisika teori UI. Gw ngerjain tanpa contoh di sini. Jadi gw gak ada bayangan. Dah gitu Gandalf selalu bilang "gak ada yang susah. Kerjaan kamu sangat elementer. Taman kanak-kanak. Kenapa kamu ngerjainnya sangat lambat?" Hiks...gw selalu pengen nangis kalo ngadep Beliau. Dalam otak gw hanya ada 1 kalimat yang terngiang-ngiang. "BEGO banget siy lo Nyit!" Tapi untunglah kondisi ini memacu gw untuk lebih rajin lagi. (seperti biasa, orang jawa, dalam susah selalu ada untungnya :-) ).

PUlang dari kampus, gw langsung rapat persiapan 1 Mei. Gw telat 2,5 jam ! Gak nanggung-nanggung gitu. Gw cuma ikut rapat 30 menit. Karena gw agak BeTe. Masih kebawa suasana di kampus kali yah. Akhirnya gw ke tempat Poutalun, temen nongkrong gw asal Laos. Dy ngundang gw dan Bussakhon makan malam di tempat dy.

Suntuk gw belum ilang walau gw dah di kamar Poutalun. Ya iya lah, emang kamar dy kamar ajaib apa . Gw nunggu sendirian di kamar Poutalun, coz dy gak mau gw bantuin masak, sementara Bussakhon belum datang. Tapi 10 menit kemudian, kami bertiga udah mengelilingi meja makan yang diatasnya terhidang sup dan ayam ala Laos. Pas makan malam itulah, gw merasa haru. Persahabatan gw dengan 2 orang ini ternyata indah banget. Kita saling menasihati satu sama lain. Bener-bener suasana kekeluargaan yang menyenangkan. Tapi entah kenapa, kesedihan gw belum ilang. Mungkin karena gw gak cerita ma 2 orang ini tentang kisah gw, model spin non-linear, dan Gandalf. Selesai makan, mereka ngajak gw ber-sissa-an ria (tulisan sissa gmn siy??? kalo bahasa rusianya kal'yan). Gw males banget. Gw bilang banyak tugas buat besok. Ni gw gak boong. Emang gw banyak kerjaan.

Akhirnya gw pulang ke asrama. Ngobrol ma temen Thailand gw yang sama-sama mau lanjut kuliah S3, Lin. Ngobrol juga ma temen sekamar gw asal Rusia yang tumben-tumbennya ramah abis. Kayaknya efek gak ada cowoknya deh. Ah...tau ah. Gak penting nebak-nebak. Yang penting sekarang buat gw adalah pelan-pelan mereduksi keanehan-keanehan yang lagi melanda hidup gw.

Wednesday, April 29, 2009

Kosong

Hari ni gw tuh rasanya aneh banget. Gak tau kenapa, ni hari kayaknya gw bengong gitu ngapa-ngapain. Ngelakuin apa aja refleks, tanpa disuruh, serasa ada yang gerakin anggota tubuh gw. Weits...serem abis ni. Gw bingung sendiri, coz yang gw tau dukun Banten, Dayak, Banyuwangi, dan dukun-dukun dari seluruh penjuru Indo yang namanya tidak bisa disebut satu per satu itu gak ada yang bisa mengguna-guna sampe Moscow. Huehehehehe, maksudnya gw ngerasa lagi di"kerjain" gitu? Ini siy ngelanturnya udah kebanyakan alias over dosis. Mana ada orang yang rela bayar mahal-mahal buat nge-dukun-in gw???huehehehehe...

Uhm, tapi niy hari tuh gw kayaknya kosong banget gitu. Dimulai ketika gw berangkat naik Metro (subway nya Rusia) ke kampus. Pas kereta sampe di stasiun Novye Cheremushki dan pintunya ngebuka, gw keluar dari kereta. Setelah pintu kereta tertutup dan jalan lagi, gw baru sadar "koq gw turun di sini siy?! kan stasiun Shabolovskaya masih 4 stasiun lagi." Aneh banget kan? Akhirnya supaya gak keliatan kayak orang yang baru pertama kali naik metro, gw bertingkah seolah-olah lagi janjian ma temen di stasiun tersebut. Biar gak malu, huehehehehe, cerdas abis!!!Setelah 3 menit, dateng kereta berikutnya, gw naik. Begitu dah di dalem kereta, gw mikir, ternyata yang gw lakukan di stasiun Novye Cheremushki dengan berpura-pura lagi janjian ma temen adalah hal TOLOL! Ngapain juga gw kayak gitu, orang gw gak kenal ma sapa-sapa di stasiun itu. Malu ma sapa coba??? *glek...pusing*

Begitu sampe kampus, gw langsung pergi ke ruang 117, untuk kasih surat keterangan dari KBRI bahwa gw telah lulus S1 dan menyandang gelar yang setara dengan bachelornya Rusia. Gw sebetulnya males pergi ke ruangan tersebut. Lebih tepatnya trauma. Gara-gara gw pernah nangis di ruang tersebut waktu pertama kali temuin seorang wanita penghuni ruang tersebut yang bertanya ke gw udah kayak nginterogasi pencuri ayam petelor. Eh, kalo pencuri ayam gitu, kayaknya gak diinterogasi deh, tapi langsung digebukin orang se-kampung. Berarti bukan pencuri ayam. Yang elitan dikit apa yah?? *mikir serius* (Halah, gak penting banget siy) :-D. Gara-garanya pas gw mau minta transkrip nilai S2 buat syarat lanjut ke S3, dy tanya ijazah S1 gw, dimana di sana tertulis gelar yang gw dapet pas S1 adalah sarjana (red: bukan bachelor). Gw saat itu lupa kenapa sarjana tidak diterjemahkan menjadi bachelor oleh dekanat Fakultas MIPA UI. Jadi gw cuma diem aja gitu. Eh, tuh wanita langsung nuduh gw memalsukan ijazah, belum lulus S1, Drop out, dll. Karena gw gak tau harus ngomong apa, yang ada kesel, nangis lah gw. Makanya, begitu hari ni harus ke ruang tersebut untuk bertemu wanita tersebut, gw rasanya OGAH abis. Tapi apa daya, HARUS! Ketemu wanita itu lagi, gw gak banyak ngomong. Sodorin selembar kertas (red: surat keterangan dari KBRI), duduk karena dy suruh gw duduk, nge-cek nilai-nilai yang gw dapet di S2 karena dy suruh gw cek, foto untuk file fakultas karena dy suruh gw foto. Intinya, gw lagi-lagi melakukan suatu tindakan seperti robot. Bukan hasil perintah otak gw.

Jadi, kayaknya ni hari gw kosong gitu. Kayaknya hampa aja. Pikiran gak fokus. Gak tau apa yang terjadi ma diri sendiri. Entah ini efek apalagi. efek sakit kayaknya bukan. Efek capek juga kayaknya bukan. Efek susah tidur juga bukan. Lha apa donk??? Efek kangen Indo? Efek stress ngitung tesis? Hah, gak tau deh. Gw cuma tau bahwa saat gw nulis ini, gw gak kosong koq. Minimal gw tau apa yang gw tulis :-D