Cerita Nita

Tuesday, May 19, 2009

Pensil rotringku

Ini adalah kisah tentang gw dan pensil rotring. Jelasnya, pensil rotring di sini adalah pensil rotring milik gw, bukan pinjeman apalagi colongan :-D

Gw beli ni pensil sekitar 5 tahun yang lalu di Gramedia Depok. Untuk ukuran barang2 yang gw miliki, umur 5 tahun tuh biasa. Maksudnya gak lama2 amat. Tapi gak pendek2 amat juga. Kebetulan, walaupun gw rada2 berantakan (inget yah, cuma rada2 :-D ), tapi terhadap barang2 yang gw miliki, hampir semuanya awet. Gw bukan tipe orang yang suka gonta-ganti barang dengan alasan gaya, bosen, apalagi gengsi. Sama sekali BUKAN! Buat gw kenyamanan yang terpenting. Ups, apa kebiasaan yah? Pokoknya, sebelum tuh barang rusak, gw cenderung tidak akan mengganti atau membeli yang baru. Titik. Sayangnya sejauh ini hanya berlaku sama barang2. Coz kalo urusan pacar, belum ada yang seawet pensil rotring. Maklum deh, belum menemukan cinta sejati. (huehehehe, curcol!!! )

Sama kayak pensil2 rotring yang lain. Pensil rotring gw ini Warnanya merah, ujungnya lancip, terbuat dari logam (besi bukan siy?). Dulu gw beli niy pensil tanpa alasan spesifik. Lupa juga siy alasan umumnya. Yang jelas siy AWET! (again, gw suka dengan keawetan. Tapi tanpa pengawet yah :-D ) Oh,iya, yang jelas juga gw lagi gak punya pensil karena pensil rotring gw sebelumnya ILANG!
Masalah merk kenapa rotring, niy gak ada hubungannya dengan kontrak or promosi dari perusahaan yang memproduksi tuh pensil. Yang gw tau, ni pensil kualitasnya bagus, enak dipake, dan pas aja ma gw. Mulai dari ukuran, bentuk, sampai massanya. Oh, gw belum kasih tau yah kalo gw biasa pake yang ukuran 0,5. Ukuran standarlah, gak gede gak kecil.

Gw mau bicara sisi lain dari pensil rotring gw itu. Dan...mari kita mulai. Dia bukan sekedar pensil. Banyak orang yang gak sadar dengan keberadaan fungsi lain dari sebuah pensil rotring. Dan karena itulah gw bersyukur banget. Dia adalah SENJATA. Yup, gw gak lagi salah ketik atau salah definisi apalagi lagi ber-acting ala James Bond. Seperti yang udah gw bilang, ujung pensil rotring itu tajam. Ini sebetulnya cukup membahayakan, terutama buat anak2 kecil. Dan sifat inilah yang gw manfaatkan. Makanya, kemanapun gw berada, yang bersama gw bukanlah pulpen, tapi pensil rotring. Buat jaga2 aja siy, kalo2 gw diserang atau mendapati diri gw dalam kondisi membahayakan. Hebatnya, dalam razia benda2 tajam, pensil rotring selalu lolos. Bahkan ketika melalui metal detector di bandara sebelum masuk pesawat, belum pernah sekalipun terjadi penahanan terhadap pensil gw tersebut. AJAIB kan?! Maka, pensil gw tersebut senantiasa setia menemani gw dalam situasi sesulit apapun. (red: ujian, test, ulangan, dll :-D ). Hueks...gak nyambung abis!!!

Sayangnya, kebersamaan antara gw dan pensil gw tersebut harus berakhir sabtu, 9 mei 2009. Ni gara2 gw lupa. Kan ceritanya gw mimpin sidang kongres PERMIRA, nah gw perlu alat untuk mencoret2 donk yah, gw manfaatkan deh tuh pensil. Eh, selesai kongres, dengan tenangnya gw meninggalkan ruang kongres tanpa bersama si pensil. Dan baru keinget hari minggunya. Wassalam deh :-(
Sekarang gw dah punya pensil baru. Bukan rotring tapi. Merk lain yang jadi saingan, Faber Castell. Entah karena belum biasa, entah karena masih penyesuaian (apa bedanya?!), gw gak merasa nyaman aja pada mulanya. Tapi lama2, setelah setiap hari gw pake, udah agak biasa. (inget, masih agak). Mungkin, lama2, suatu saat, gw bener2 akan terbiasa. Dengan catatan, gw gak beli rotring baru :-D

Kebiasaan adalah salah satu faktor utama kenapa seseorang sulit merubah diri atau beradaptasi dalam suatu lingkungan baru. Biasanya A kemudian diberi B, maka rasanya "aneh". Biasanya A kemudian A tidak ada, maka rasanya "sulit". Biasa A kemudian berganti B, maka rasanya "tidak biasa". dst...
Mungkin sama halnya dalam hidup. Kitapun sering mendapati hal ini. Pesan moral yanng bisa gw sampaikan adalah, jika kita sudah memiliki sesuatu, cintailah sesuatu tersebut, sehingga kemanapun bersamanya kita akan merasa nyaman. Jika suatu saat sesuatu tersebut "lepas" dari diri kita, cobalah untuk menerima dengan ikhlas, dan belajarlah dengan sesuatu yang baru yang menjadi penggantinya. Kalo masih gak bisa juga, apadaya, beli lagi aja yang merknya sama. Di toko kan banyak. Daripada gak bisa ngapa2in dan merusak konsentrasi, ya gak?! B-) (huehehehehe, gondok abis gak siy baca akhirnya ;-) )

3 Comments:

  • At 2:05 PM, Blogger patmahfatoni said…

    Gondok apa Glodok Nit?????
    Whehehehe......... :D

     
  • At 2:51 PM, Blogger nitaNyit2 said…

    huehehehehe...berhubung gw rajin mengkonsumsi garam, jadi gak mungkin gondok yah harusnya :-D

     
  • At 7:12 AM, Blogger dummy189 said…

    Prolog sepanjang itu, intinya cuma di paragrap terakir.. T_T
    Tau gitu langsung ke bawah aja, gak wasting time :p

     

Post a Comment

<< Home